Tempat Berbagi Ilmu

9 Tahapan-Tahapan Proses Seleksi Kerja Karyawan di Perusahaan

Proses Seleksi Kerja Karyawan
            Dalam proses seleksi kerja karyawan di perusahaan ada 9 tahapan atau 9 proses. Berikut ini adalah serangkaian 9 proses seleksi dalam menentukan karyawan yang sesuai dengan kriteria perusahaan atau suatu organisasi :
1.      Wawancara Pendahuluan.  
      Proses seleksi seringkali diawali dengan wawancara pendahuluan. Tujuan dasa dari penyaringan awal pelamar ini adaalah untuk menyisihkan mereka yang jelas-jelas tidak memenuhi persyaratan posisi. Pada tahap ini pewawancara akan mengajukan beberapa pertanyaan sederhana. Wawancara pendahuluan bisa menciptakan manfaat-manfaat positif bagi perusahaan. Dalam wawancara pendahuluan tatap muka, beberapa pilihan lain juga tersedia. Dua dari alternatif-alternatif tersebut ialah :
v  Wawancara Telepon
Tujuan wawancara telepon ialah mengurangi waktu dan tenaga yang terbuang dalam proses perekrutan. Menurut Marjan Bolmeijer (pendiri change-leaders Inc.,kelompok konsultasi manajemen yang berpusat di New York) ”telepon menghilangkan informasi visual yang dibutuhkan manusia untuk menilai seseorang secara langsung dan lebih lengkap. Ada banyak hal mengenai seseorang dibandingkan apa yang bisa ditangkap telinga.” Wawancara telepon mungkin adalah cara yang paling murah yang bisa dilakukan untuk bertukar informasi dengan para pelamar di lokasi yang jauh.
v  Menggunakan Rekaman Wawancara
Rekaman wawancara adalah metode lain yang dapat mengurangi biaya seleksi dalam beberapa situasi. Dalam hal ini pewawancara tidak berinteraksi langsung dengan si pelamar. Rekaman pewawancara memiliki kekurangan tertentu dan tidak bisa menggantikan wawancara personal.
2.       Pemeriksaan Lamaran
Meminta pelamar melengkapi formulir lamaran kerja adalah langkah awal dalam proses seleksi. Hal ini  bisa dilakukan sebelum ataupun sesudah wawancara pendahuluan. Formulir lamaran pada tahap awal mungkin tidak diperlukan untuk banyak posisi manajemen dan profesional. Dalam hal ini resume saja sudah cukup. Formulir lamaran biasanya berisi bagian-bagian untuk nama, alamat, nomor telepon, wajib militer, pendidikan, riwayat kerja. Beberapa pernyataan yang telah tercetak bisanya termuat dalam formulir lamaran.
a)      Dengan menandatangani formulir tersebut, pelamar memnjamin bahwa informasi yang diberikan pada formulir tersebutakurat dan benar.
b)      Jika tidak dilarang oleh hukum negara bagian, formulir tesebut harus pula menyatakan bahwa pengisian posisi yang bersangkutanbersifat kerja berdasarkan keinginan (employment at will) dan pemberi kerja ataupun karyawan bisa memutuskan hubungan kerja kapanpun dengan alasan apapun dengan alasan apapun atau tanpa alasan sama sekali.
c)      Formulir tersebut harus memuat pernyataan di mana si kandidat memberi persetujuan atas pemeriksaan latar belakang dan referensinya.
                Contoh surat lamaran kerja.
Para pelamar terkadang sengaja mengosongkan informasi pada formulir lamaran yang bisa memberi mereka citra negatif.
3.      Pemeriksaan Resume
Resume adalah ringkasan berorientasi tujuan dari pengalaman, pendidikan, dan pelatihan seseorang yang disusun untuk digunakan dalam proses seleksi. Para pelamar profesional dan manajerial seringkali memulai proses seleksi dengan mengirimkan resume. Resume tersebut harus mencakup tujuan karir untuk posisi spesifik yang dicari si pelamar. Untuk keamanan pelamar harus berhati-hati untuk tidak mencantum jaminan sosial (social security) atau tanggal lahir mereka pada resume. Dalam menyusun resume yang akan dikirimkan, pengirim harus jujur tetrhadap resume yang dikirimkan.
                        Berikut contohnya ;
(maaf jika gambarnya tidak jelas ibu)
4.       Mengirim Resume Melalui Internet
Ketika mengirim resume melalui internet, para pelamar harus menyadari bahwa hampir semua perusahaan besar saat ini menggunakan sistem pelacakan otomatis.
Sistem yang digunakan merupakan gaya yang gaya resume tertentu. Resume yang menyimpang dari gaya yang dianut akan diabaikan atau di hapus. Untuk membuat proses tersebut bekerja, gaya resume kata kunci harus digunakan. Kata kunci (keyword resume) adalah kata atau kalimat yang digunakan untuk mencari basis data resume yang cocok. Kecocokan tersebut disebut Hit muncul ketika satu resume atau lebih terpilih karena cocok dengan berbagai kriteria (kata kunci) yang digunakan dalam pencairan. Kata kunci (keyword resume) adalah resume yang berisi deskripsi yang memadai dari karakteristik dan pengalaman yang berkenaan dengan industri dan seorang pencari kerja yang disajikan dalam istilah-istilah kata kunci dengan tujuan mengakomodasi proses pencarian komputer.
Berikut beberapa rekomondasi tambahan yang perlu diikuti jika kamu ingin resume-nya terbaca  atau terpindai :
·         Hindari penggunaan karakter-karakter khusus.
·         Jangan menggunakan tab, gunakan spasi.
·         Jangan menggunakan fitur wordwrap ketika menyusun resume anda: tetapi gunakan hard carriage returns untuk menyisipkan spasi baris.
·         Gunakan jenis dan ukuran huruf default.
5.      Tes Seleksi : Keuntungan dan Masalah Potensial
      Dalam hal ini tes seleksi memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan ini antara lain tes penilaian bakat, kepribadian, kemampuan, dan motivasi pada karyawan potensial yang memungkinkan para manajer dalam memilih para kandidat berdasarkan kesesuaian mereka dengan posisi-posisi yang dibutuhkan dan budaya perusahaan. Perusahaan perlu menggunakan tes bersama dengan alat tes seleksi lainnya. Berikut masalah dan keuntungan dari tes seleksi :
·         Keuntungan tes seleksi
Risel menunjukan bahwa tes yang dibuat secara khusus bisa menjadi alat yang handal dan akurat untuk memprediksi kinerja ditempat kerja(on-the-job performance). Alasan perusahaan menggunakan tes adalah untuk mengidentifikasi sikap dan keterampilan yang terkait dengan pekerjaan yang tidak dapat dinilai langsung melalui wawancara. Tes merupakan cara yang paling efesien untuk memperoleh jenis informasi tersebut  dan bisa memberi hasil berupa dipekerjakannya orang-orang yang kualitasnya lebih baik.
·         Masalah Potensial Penggunaan  Tes Slekesi
Tes seleksi bisa secara akurat memprediksi kemampuan pelamar dalam menjalankan pekerjaan, atau yang disebut kemampuan mengerjakan (can do), namun tes-tes tersebut kurang begitu bisa menunjukan sampai seberapah jauh seseorang akan termotivasi untuk menjalankan pekerjaan tersebut, atau disebut kemampuan mengerjakan (will do). Tes prakerja terkait dengan dua jenis kewajiban hukum yaitu :
Ø  Gugatan hukum dari para pelamar yang mengklaim bahwa tes tidak berhubungan dengan pekerjaan atau mendiskriminasi secara tidak adil terhadap kelompok tertentu dan melanggar hukum ketenagakerjaan federal. Perusahaan harus memastikan bahwa tes seleksi yang mereka berikan tidak mendiskriminasi anggota kelompok tertentu.
Ø  Berhubungan dengan gugatan  perekrutan karyawan yang tetrabaikan (negligence htring) yang diajukan oleh para korban perilaku buruk atau ketidak kompetenan karyawan. Para karyawan yang paling sukses pada umumnya memiliki dua hal : mereka mengenali karyawan dengan potensi tinggi tampaknya tidak pernah tidak mencapai potensi tersebut. Tes-tes yang dikelolah dengan baik dan diadminstrasikan oleh para profesional yang kompeten membantu perusahaan meminimalkan konsekuensi-konsenkuensi yang ada.
6.      Karakteristik Tes Seleksi Yang Dirancang dengan Tepat
      Penerapan konsep karakteristik tes seleksi dapat dibagi dalam beberapa materi yaitu :
§  Standardisasi (standardization) adalah keseragaman prosedur dan kondisi yang terkait dengan pelaksanaan tes.
§  Objektivitas (objectivity), dalam tes muncul ketika setiap orang menilai tes memberikan hasil yang sama. Tes pilihan ganda (multiple-choice) dan benar salah bersifat objektif. Orang yang manjalankan tes tersebut memilih jawaban yang benar atau tidak.
§  Norma (norm) adalah kerangka acuan untuk membandingkan kinerja seseorang dengan pelamar lainnya. Norma mencerminkan distribusi banyak skor yang dihasilkan oleh hanya orang-orang yang serupa dengan pelamar yang sering di tes.
§  Realibilitas (reliability) adalah derajat sampai dimana tes seleksi memberikan hasil yang konsisten. Jika sebuah tes memiliki realibilitas rendah, validilitasnya sebagai prediktor juga rendah. Namun keberadaan realibillitas sendiri tidak menjamin validitas tes.
§  Validitas (keterkaitan dengan pekerjaan)
Persyaratan dasar untuk tes seleksi adalah bahwa tes tersebut valid. Validitas (validity) adalah derajat sampai dimana tes mengukur apa yang ingin diukurnya. Dibawah ini adalah Jenis-jenis Studi Validitas :
*      Validitas terkait kriteria adalah metode validitas tes yang membandingkan tes yang membandingkan skor tes seleksi seleksi dengan beberapa aspek kinerja pekerjaan yang telah ditetapkan.
*      Validitas isi adalah metode validitas tes dimana seseorang menjalankan tugas-tugas tertentu  yang benar-benar diperlukan oleh pekerjaan atau menyelesaikan tes tertulis yang mengukur pengetahuan pekerja yang relavan.
*      Validitas Konstruk adalah metode validitas tes yang menentukan kemampuan tes dalam mengukur konstruk atau ciri-ciri tertentu yang menurut analisis pekerjaan dianggap penting untuk menjalankan pekerjaan.
7.      Jenis-Jenis Tes Kerja
Jenis-jenis dari tes kerja dapat dilihat dibawah ini yaitu :
a.       Tes Bakat Kognitif (kognitive aptitude test) adalah tes yang menentukan kemampuan analisis umum, daya ingat, kosa kata, kelancaran verbal, dan kemampuan numerik.
b.      Tes Kemampuan Psikomotor (job-knowledge test) adalah tes yang mengukur kekuatan, koordinasi, dan kecepatan.
c.       Tes Sampel Kerja (work sample test) adalah tes yang mengharuskan pelamar menjalankan tugas atau sekumpulan tugas yang mewakili pekerjaannya.
d.      Tes Minat Kerja (vocational interest test) adalah tes yang menunjukan pekerjaan yang paling diminati seseorang dan pekerjaan yang kemungkinan paling memberikan kepuasan.
e.       Tes Kepribadian (personality test) adalah ukuran-ukuran yang dilaporkan oleh diri sendiri berkenan dengan pembawaan, temteramen, atau sikap seseorang.
8.      Bentuk-Bentuk Tes yang Unik
 Berikut ini adalah tiga bentuk tes yang unik, yaitu :
a.       Tes Genetika (genetic testing), tes ini diberikan untuk mengidentifikasi kecendrungan akan penyakit-penyakit keturunan, termasuk kanker, penyakit jantung, gangguan syaraf, dan mutasi-mutasi gen tertentu dengan penyakit-penyakit. Ada dua alasan diberlakukannya tes genetika yaitu ; pertama,tes yang bersifat prediktif memungkinkan para pemberi kerja menolak karyawan-karyawan tertentu dan memelihara angkatan kerja yang lebih produktif. Tes genetika menawarkan cara bagi perusahaan untuk meramalkan biaya-biaya perawatan kesehatan yang mungkin timbul dan menghindari penarikan para kandidat beresiko tinggi. Kedua adalah bahwa tes tersebut memungkkinkan intervensi therapeutic, sehingga memungkinkan para pengidap penyakit mendapatkan terapi yang tepat.
b.      Graphoanalysis ( Analisis Tulisan Tangan), banyak dari pihak Amerika Serikat memandang bahwa analisis tulisan tangan sama dengan membaca gaib atau astrologi. Ada dua aliran berbeda dalam analisis tulisan tangan : teori Gestalt yang dikembangkan di Jerman, dan metode pembawaan (trait) yang dikembangkan terutama di Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat. Metode yang disebut terakhir mempelajari tulisan tangan untuk menentukan pembawaan tertentu.
c.       Tes Poligraf, orang-orang yang menjelaskan tes poligraf memiliki sejumlah jak tertentu. Undang-undang juga mengijinkan dengan batasan-batasan tertentu, tes poligraf untuk para karyawan tertentu yang di duga kuat terlibat dalam insiden ditempat kerja. Ada satu lagi tes yang sekarang ini banyak digunakan, yaitu dapat memastikan 
d.      Tes Online, dengan biaya yang murah, suatu perusahaan dapat memastikan keterampilan para kandidat secara online tampa harus bertemu mereka.
9.      Pusat Penilaian adalah pendekatan seleksi yang mengharuskan orang-orang menjalankan aktivitas-aktivitas yang mirip dengan apa yang mungkin nantinya mereka alami pada pekerjaan yang sebenarnya. Kelebihan pusat penilaian adalah meningkatkannya realibilitas dan validitas informasi yang diberikan. Pusat penelitian adalah salah satu alat paling ampuh untuk menilai bakat manajerial.

Tag : Psikologi
0 Komentar untuk "9 Tahapan-Tahapan Proses Seleksi Kerja Karyawan di Perusahaan"

Back To Top