Dalam
tubuh kita terdapat kelenjar-kelenjar, yaitu alat-alat tubuh yang mengeluarkan
zat-zat tertentu. Kelenjar yang sudah kita kenal adalah kelenjar keringat dan
kelenjar air ludah. Kelenjar-kelenjar itu dinamakan kelenjar eksokrin
(ekso=luar) karena menyalurkan zat-zat yang diproduksinya langsung ke luar
tubuh.
Di
samping kelenjar eksokrin, terdapat kelenjar-kelenjar endokrin (endo=dalam)
yang mengeluarkan zat-zat yang tidak disalurkan ke luar tubuh, melainkan
disalurkan langsung ke dalam darah. Zat-zat yang diserap darah dari kelenjar-kelenjar
endokrin ini dinamakan hormon. Karena hormon-hormon masuk ke dalam darah, maka
hormon-hormon itu langsung beredar ke seluruh tubuh dan pengaruhnya pun
tersebar keseluruh tubuh. Di dalam tubuh kita terdapat berbagai kelenjar
endokrin. Namun, yang berkaitan dengan pertumbuhan tubuh dan seks adalah
kelenjar pituitary (kelenjar bawah otak), buah zakar (testis) pada laki-laki
dan indung telur (ovarium) pada wanita.
1. Kelenjar
Bawah Otak (pituitary)
Kelenjar
ini sangat kecil dan terletak di sebuah rongga di bawah otak. Karena itulah
kelenjar pituitary dinamakan juga Kelenjar Bawah Otak. Kelenjar bawah otak ini
penting sekali karena hormon-hormon yang dikeluarkannya mempengaruhi
kelenjar-kelenjar lain dalam tubuh. Karena itu kelenjar ini dinamakan juga
kelenjar induk. Beberapa di antara hormon-hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar
bawah otak berpengaruh pada seksualitas, yaitu :
a) Hormon
pertumbuhan, yang mempengaruhi pertumbuhan badan terutama pada masa remaja.
Hormon ini merangsang tulang-tulang panjang (tulang-tulang tangan dan kaki),
sehingga tulang-tulang itu bertambah panjang dan anak yang bersangkutan
bertambah tinggi. Kelainan pada hormon ini dapat membuat orang menjadi terlalu
pendek atau terlalu panjang.
b) Hormon
perangsang pada pria, yaitu hormon yang memengaruhi testis (buah zakar). Pada
remaja, hormon perangsang pria ini merangsang testis sehingga testis
memproduksi hormon testosteron dan androgen serta sel-sel benih laki-laki
(spermatozoa).
c) Hormon
pengendali pada wanita yang memengaruhi indung telur (ovarium) untuk
memproduksi sel-sel telur (ovum) dan hormon-hormon estrogen dan progesteron.
Dalam keadaan hamil, hormon pengendali wanita ini yang juga berfungsi untuk
mengatur haid menjadi berlebihan (karena wanita yang bersangkutan tidak haid) dan
dibuang ke dalam air seni. Karena itulah adanya kehamilan dapat diketahui
melalui pemeriksaan air seni.
d) Hormon
air susu yang mempengaruhi kelenjar susu wanita di masa wanita itu sedang
menyusui bayinya.
2. Testis
Setelah lahir, hipotalamus melepaskan sebuah hormon
bernama LHRH setiap 3-4 jam, namun jumlah yang dilepaskan sangat kecil.
Testis
memproduksi :
a) Hormon
androgen dan testosteron yang sejak remaja menyebabkan tumbuhnya tanda-tanda
kelaki-lakian pada orang yang bersangkutan, seperti kumis, jenggot, jakun, otot
yang kuat, suara yang berat, bulu kemaluan, ketiak dan sebagainya. Testosteron
juga menyebabkan timbulnya birahi (nafsu seks, libido). Pada wanita, hormon
testosteron dibuat juga dalam jumlah yang jauh lebih kecil oleh indung telur
sehingga wanita juga mempunyai birahi.
b)
Benih laki-laki
(spermatazoa). Sejak remaja spermatazao ini diproduksi beratus-ratus juta
setiap harinya, sampai orang yang bersangkutan berusia lanjut (kadang-kadang
sampai usia 60-70 tahun). Benih-benih inilah, yang jika bertemu dengan telur
(ovum) dalam rahim wanita, akan membuahi telur itu sehingga terjadi kehamilan.
3. Indung
Telur (Ovarium)
Organ terpenting dalam sistem reproduksi perempuan adalah indung telur,
yang masing-masing beratnya 10-20 gram. Indung telur membuat sel telur yang
merupakan setengah dari setiap orang yang baru lahir (setengah lainnya
terbentuk dari sel sperma yang berasal dari tubuh laki-laki).
Fungsi lain indung telur adalah menghasilkan hormon-hormon seksual. Inilah
fungsi yang sangat penting karena hormon-hormon ini menjadikan tubuh seorang
anak menjadi perempuan. Fungsi ini seperti seorang pemahat yang memahat patung,
tetapi hormon-hormon ini tak berada di luar tubuh seperti patung berada di luar
tubuh pemahatnya, melainkan (pada hormon) patungnya dibuat dalam tubuh.
Hormon-hormon seksual menghasilkan tubuh perempuan, misalnya, membuat
tulang panggul melebar karena pada masa kehamilan ini akan memberikan ruang
yang dibutuhkan bayi dalam rahim ibunya.
Hormon-hormon seksual menyebabkan
pembentukan suara tinggi pada perempuan dan suara rendah pada laki-laki.
Indung
telur memproduksi :
a) Hormon
Progesteron, bertugas untuk mematangkan dan mempersiapkan sel telur (ovum)
sehingga siap untuk dibuahi. Jika sel telur telah dibuahi, progesteron ini
pulalah yang mengembangkannya lebih lanjut menjadi janin.
b) Hormon
Estrogen, yaitu yang mempengaruhi pertumbuhan sifat-sifat kewanitaan pada tubuh
seseorang (payudara membesar, pinggul membesar, suara halus dan lain-lain).
Hormon ini juga mengatur daur atau siklus haid. Hormon ini diproduksi antara
usia awal-remaja sampai usia berhentinya haid (lebih kurang 45 tahun).
c) Sel
Telur, pada satu waktu tertentu (biasanya setiap 28 hari sekali), sel telur
yang sudah matang dilepas dari indung telur dan ditangkap oleh saluran telur
untuk selanjutnya dibuahi oleh spermatozoa atau dikeluarkan bersama-sama haid.
Seperti
itulah dikatakan di atas, hormon-hormon pria (testosteron dan androgen) dibuat
pula pada wanita dan demikian juga sebaliknya, hormon-hormon wanita (estrogen
dan progesteron) diproduksi dalam tubuh pria. Karena itulah kadang-kadang kita
menjumpai wanita yang punya ciri-ciri kelaki-lakian (misalnya tumbuh kumis)
atau laki-laki yang berciri-ciri wanita (misalnya suara dan kulitnya halus).
Akan tetapi, pada umumnya salah satu jenis hormon lebih dominan (lebih
berpengaruh) sesuai dengan jenis kelamin orang yang bersangkutan.
Tag :
Biologi
0 Komentar untuk "Macam-macam Hormon Seks pada Pria dan Wanita atau Laki-laki dan Perempuan"