Sejarah
Perkembangan Komunikasi.
Massa Komunikasi massa yang menggunakan
media massa telah mengalami sejarah perkembangan yang sangat panjang. Secara
singkat, sejarah perkembangan komunikasi massa dapat diuraikan dalam beberapa
tahapan, yakni:
1. Era
penggunaan isyarat dan lambang. Era ini ditandai dengan interaksi manusia yang
sangat sederhana. Lambang dan tanda yang digunakan dalam berkomunikasi sangat
sederhana, misalnya melalui bunyi atau gerakan-gerakan tertentu. Pada era ini
belum ada penggunaan bahasa. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan gerakan
tangan, volume suara, dan tandatanda lain.
2. Era
berbicara dan penggunaan bahasa. Era ini berlangsung sekitar 300.000 s.d.
200.000 SM yang merupakan cikal-bakal kemampuan manusia dalam berbicara dan
berbahasa. Pada era ini mulai dilakukan ujaran yang masih sangat sederhana.
3. Era
media tulisan. Era ini berlangsung sekitar 5000 SM. Pada era ini mulai mengenal
media tulisan, terutama di Cina, Mesir, Mesopotamia. Sistem komunikasi yang
diterapkan masih sederhana. Volume pesan yang dipertukarkan teratur dalam
jumlah tertentu. Pengaturan pesan relatif tetap dan dalam jumlah besar. Dalam
sistem pengawasan sosial, komunikasi tulisan dimaksudkan untuk mencatat
peraturan, pelanggaran peraturan, dan pemberian sanksi.
4. Era
media cetakan. Mesin cetak diciptakan di Cina pada awal abad ke-15. Pada tahun
1455, terjadi penyempurnaan mesin cetak oleh Guttenberg di Jerman. Hal ini
mendorong penemuan berikut, berupa pabrik kertas, mesin pemotong kertas, dll.
Dalam perkembangan berikutnya, muncul buku, majalah, telepon, telegrap, radio,
surat kabar, televisi, film, internet, VCD, DVD, dst. Sejarah penemuan huruf,
alat cetak huruf, grafika dan penemuan di bidang teknologi informasi dan
komunikasi merupakan awal mula perkembangan komunikasi massa. Surat kabar dan
majalah untuk publik diterbitkan pertama kalinya di Eropa Barat, Inggris, dan
bidang teknologi informasi dan komunikasi merupakan awal mula perkembangan
komunikasi massa. Surat kabar dan majalah untuk publik diterbitkan pertama
kalinya di Eropa Barat, Inggris, Amerika Serikat pada abad 17-18. Penyempurnaan
mesin cetak oleh Guttenberg di Jerman pada tahun 1455 membuka peluang
komunikasi tertulis secara lebih luas karena dapat mengatasi keterbatasan
ekonomi. Penemuan ini mempermudah mencetak karakter alpabhet untuk disusun dan
dibentuk dalam pesan-pesan yang diinginkan. Penemuan tersebut menyebabkan
tumbuhnya kebutuhan pengetahuan di kalangan bawah. Hal ini mendorong kemajuan
pendidikan dan akses memperoleh pendidikan cenderung lebih merata. Penemuan
mesin cetak juga berimplikasi positif pada kesempatan untuk memperoleh
kebebasan mendapatkan pengetahuan dengan membatasi kontrol komunikasi oleh
Gereja dan kerajaan yang pada akhirnya menyebabkan menguatnya kekuatan sipil
(publik).
Saat buku-buku yang diterbitkan
sebelum ditemukannya mesin cetak ditulis dengan tulisan tangan, membutuhkan
waktu yang sangat lama dalam memproduksinya. Keterbatasan tersebut tidak hanya
berakibat pada lamanya produksi, tetapi juga reproduksi yang demikian sulit dan
terbatas. Hal ini menimbulkan terbatasnya buku bacaan yang dihasilkan.
Akibatnya pembaca buku hanya terbatas pada pendeta dan kaum bangsawan saja.
Penemuan Guttenberg telah menambah jumlah buku yang tersedia bagi kelas
menengah baru dalam masyarakat. Perkembangan percetakan mengakibatkan perubahan
budaya yang signifikan dalam masyarakat Eropa.
Berkembangnya komunikasi massa
melalui barang cetakan juga memunculkan ide-ide dan pemahaman baru tentang
dunia, mempercepat pembangunan dan pengembangan kapitalisme serta membuka jalan
menuju demokrasi. Dampak positif lainnya adalah mendorong industrialisasi di
Eropa. Ketika warga Eropa bekerja di pabrik, mereka memiliki waktu luang yang
lebih banyak yang kemudian memicu perkembangan industri hiburan pada abad-18.
Di Eropa terjadi transformasi ekonomi yang penting, terutama dalam sektor
tenaga kerja. Perilaku manusia Eropa pun bergeser, pola kerja baru dengan
sistem penggajian mengganti pola lama.
Perkembangan
Media Komunikasi Massa
Koran pertama (corantos) terbit di
Belanda, Inggris & Prancis (1618-1648). Ketika itu belum dikenal kebebasan
pers. Kebebasan berbicara dan pers mulai dikenal pada tahun 1644. John Milton
menyatakan kebebasan berbicara dalam beragama. Kebebasan pers secara formal
mulai dipraktekkan di Amerika Serikat sejak 1787. Pada tahun 1833, muncul koran
murah di Amerika Serikat “New York Sun”.
Pembaca koran meningkat ketika terjadi
Perang Sipil (1861-1865) karena keingintahuan publik mengetahui perkembangan
konflik. Setelah masa perang, berkembang era baru dunia jurnalistik yakni
jurnalisme investigasi. Berkembang pula yellow journalism yang bersaing dengan
responsible journalism. Pulitzer memperkenalkan jurnalisme baru dan menekankan
tanggung jawab sosial dalam tulisan di surat kabar.
Surat kabar mencapai puncak kejayaan
pada sekitar tahun 1890 s.d. 1920. Selanjutnya surat kabar menghadapi
persaingan yang ketat dengan radio, televisi, dan film, kemudian internet.
Meskipun surat kabar menghadapi pesaing-pesaing baru dengan akses dan teknologi
yang lebih canggih, namun dewasa ini surat kabar tetap menjadi salah satu media
massa yang banyak diminati. Apalagi melalui perkembangan-perkembangan krusial
dalam teknologi percetakan dan disain grafis membuat surat kabar menjadi
semakin menarik bagi pembacanya. Teknologi cetak jarak jauh juga ikut memberi
warna bagi perkembangan penting media surat kabar. Ketika penggunaan media
digital (internet) menjadi pilihan utama masyarakat modern dalam akses
informasi yang cepat pun, tidak serta-merta menggeser surat kabar sebagai
sumber referensi penting bagi pengetahuan masyarakat atas realitas sosial yang
terjadi. Bahkan surat kabar telah dapat dinikmati melalui layar komputer, tanpa
harus melalui barang cetakan seperti kertas. Sehingga untuk mengkonsumsinya
lebih mudah, lebih murah, dan cepat Seiring dengan kemajuan di bidang teknologi
komunikasi dan informasi, munculnya komunikasi massa berperan penting dalam
menambah bentuk komunikasi tatap muka, bermakna, dan menyebarkan budaya massa
baru, terutama pada abad ke-19. Teknologi informasi dan komunikasi
perlahan-lahan telah mampu memenuhi dan melayani kebutuhan masyarakat modern
akan informasi dan hiburan. Munculnya media massa modern seperti surat kabar
telah menyebabkan masyarakat dapat mengetahui keadaan sekitar mereka tinggal
secara massif.
Penemuan telepon merupakan suatu
pengembangan dari penggunaan elektronik pada komunikasi antarpersona. Fotografi
ditemukan pada abad ke-19 yang pada awalnya digunakan untuk potret keluarga
yang dilakukan oleh para seniman. Dewasa ini fotografi telah menjadi bagian
dari cara surat kabar mendeskripsikan peristiwa atau kejadian yang dilaporkan.
Fotografi merupakan hal yang sangat penting bagi berbagai bidang lapangan
komunikasi massa. Radio berkembang pada awal abad ke-20 yang pada mulanya
dimaksudkan untuk kepentingan militer. Kelebihan radio adalah pada
kesederhanaan aksesnya, yang dapat dioperasikan tanpa tersambung dengan kabel.
Pesan dapat ditransmisikan secara langsung tanpa kabel penghubung. Radio telah
sangat berjasa sebagai medium yang berfungsi dalam menyampaikan berita dan
hiburan. Radio memungkinkan pendengarnya untuk memilih hiburan yang disukai.
Radio juga bersifat lebih dekat (akrab) dengan keluarga. Berkembangnya medium
televisi semakin menambah kemudahan dan kenyamanan dalam akses informasi dan
hiburan bagi masyarakat. Televisi merupakan media yang bersifat audiovisual.
Kehadiran televisi telah ikut mempengaruhi eksistensi radio yang sempat berjaya
sebelumnya.
Radio kemudian menjadi medium yang
berbeda dan lebih berkonsentrasi menjadi media berita dan musik. Televisi
tampil lebih lengkap dengan suara dan gambar bergeraknya yang lebih menarik.
Penggunaan media
digital (internet) semakian melengkapi kebutuhan manusia akan akses informasi
dan hiburan. Internet memiliki kekuatan yang sangat besar untuk menggabungkan
berbagai karakter media massa sebelumnya, seperti surat kabar, Massa majalah, radio,
dan televisi. Media internet telah menjadi media konvergen yang memanjakan
kebutuhan manusia secara mudah, murah, cepat, dan efisien. Perkembangan media
digital membawa perubahan baru dalam prinsip dan cara orang menggunakan media
massa. Meskipun demikian, media-media konvensional seperti surat kabar,
majalah, radio, televisi, dan film tetap saja berkembang di antara gemerlapnya
media digital dewasa ini. Perpaduan komputer dan komunikasi dapat tercermin
pada tataran institusi dan masyarakat. Perpaduan komputer dan komunikasi telah
menjadi bagian penting yang telah mewarnai peradaban baru masyarakat informasi.
Namun, penyalahgunaan penggunaan media komunikasi dan teknologi komunikasi dan
informasi telah menyebabkan sejumlah persoalan sosial dan politik, misalnya
kekerasan, pencurian, penipuan, pencemaran nama baik, rasisme, dan pornografi,
dalam media. Hingga gangguan terhadap privasi individu dan kebebasan pribadi.
Tag :
Psikologi
0 Komentar untuk "Sejarah dan Perkembangan Media Komunikasi Massa"